Sabtu, 19 Desember 2009
Tugas Ke-3
2. 4 hal sikap ilmiah : Tidak ada perasaan yang bersifat pamrih. Selektif artinya mengadakan pemilihan terhadap masalah yang dihadapi supaya didukung oleh fakta atau gejala, dan mengadakan pemilihan terhadap hipotesis yang ada. Kepercayaan yang layak terhadap kenyataan yang tak dapat diubah maupun terhadap indera dan budi yang digunakan untuk mencapai ilmu Merasa pasti bahwa setiap pendapat, teori maupun aksioma terdahulu telah mencapai kepastian, namun masih terbuka untuk dibuktikan kembali.
3. Teknologi adalahpenerapan pengetahuan teoritis pada masalah-masalah praktis.
4. Ciri-ciri fenomena teknik pada masyarakat :
- Rasionalitas
- Otomatisme
- Universalisme
- Otonomi
5. Imu pengetahuan adalah informasi yang diketahui oleh seseorang .
Teknologi adalah penerapan pengetahuan teoritis pada masalah-masalah praktis.
Nilai adalah suatu yang berharga, bermutu ,dan berguna bagi manusia.
6. Kemiskinan adalah kurangnya pendapatan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
7. Ciri-ciri manusia yang hidup di bawah garis kemiskinan :
- tidak memiliki faktor produksi
- tidak memiliki kemungkinan untuk memperoleh asset produksi.
- tindakan pendidikan mereka rendah.
8. Fungsi-fungsi kemiskinan :
- Fungsi Sosial
- Fungsi Cultural
- Fungsi Politik
" pemuda pembangkit", "pemuda nakal" dan " pemuda radikal".
Pemuda Pembangkit , yaitu :
Pengurai atau pembuka kejelasan dari suatu masalah social. Mereka secara tidak langsung ikut mengubah masyarakat dan kubayaan. Pemuda yang memiliki semangat untuk mengubah nasib bangsa dan negara ke arah yang lebih baik dan memberikan dorongan agar tetap maju. Pada umumnya mereka senang mencari kegiatan positif, mampu bersosialisasi dengan baik, dan membnuat masyarakat senang akan kehadirannya. Tipe pemuda ini adalah ciri yang diharapkan suatu bangsa dan negara dan sangatlah berantusias untuk kemajuan bangsanya.
Pemuda Nakal , yaitu :
Mereka yang tidak berniat mengadakan perubahan, baik budaya maupun pada masyarakat, tetapi hanya berusaha memperoleh manfaat dari masyarakat dengan melakukan tindakan menguntungkan bagi dirinya, sekalipun dalam kenyataannya merugikan.
Pemuda Radikal , yaitu :
Mereka yang berkeinginan besar untuk mengubah masyarakat dan kebudayaan lewat cara-cara radikal, revolusiner.
Berdasarkan ciri-ciri pemuda tersebut , saya mengkategorikan diri saya termasuk jenis pemuda “Pemuda Pembangkit“ , karena sebagai generasi muda penerus bangsa, kita diharapkan menjadi pembangkit , tidak perlu lah hal-hal besar, cukup hal-hal kecil dari lingkungan sekitar yang menunjukkan kepedulian kita terhadap masyarakat.
Masalah Sosial di Indonesia
Kerusuhan Atau Konflik Sosial
Kerusuhan atau Konflik Sosial adalah suatu kondisi dimana terjadi huru-hara/kerusuhan atau perang atau keadaan yang tidak aman di suatu daerah tertentu yang melibatkan lapisan masyarakat, golongan, suku, ataupun organisasi tertentu.
Indonesia sebagai negara kesatuan pada dasarnya dapat mengandung potensi kerawanan akibat keanekaragaman suku bangsa, bahasa, agama, ras dan etnis golongan, hal tersebut merupakan faktor yang berpengaruh terhadap potensi timbulnya konflik. Dengan semakin marak dan meluasnya konflik akhir-akhir ini, merupakan suatu pertanda menurunnya rasa nasionalisme di dalam masyarakat.
Kondisi seperti ini dapat terlihat dengan meningkatnya konflik yang bernuansa SARA, serta munculya gerakan-gerakan yang ingin memisahkan diri dari NKRI akibat dari ketidakpuasan dan perbedaan kepentingan. Apabila kondisi ini tidak dikelola dengan baik akhirnya akan berdampak pada disintegrasi bangsa. Permasalahan ini sangat kompleks sebagai akibat akumulasi permasalahan ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya dan keamanan yang saling tumpang tindih, apabila tidak cepat dilakukan tindakan-tindakan bijaksana untuk menanggulangi sampai pada akar permasalahannya maka akan menjadi problem yang berkepanjangan.
Kekhawatiran tentang perpecahan (disintegrasi) bangsa di tanah air dewasa ini yang dapat digambarkan sebagai penuh konflik dan pertikaian, gelombang reformasi yang tengah berjalan menimbulkan berbagai kecenderungan dan realitas baru. Segala hal yang terkait dengan Orde Baru termasuk format politik dan paradigmanya dihujat dan dibongkar. Bermunculan pula aliansi ideologi dan politik yang ditandai dengan menjamurnya partai-partai politik baru. Seiring dengan itu lahir sejumlah tuntutan daerah-daerah diluar Jawa agar mendapatkan otonomi yang lebih luas atau merdeka yang dengan sendirinya makin menambah problem, manakala diwarnai terjadinya konflik dan benturan antar etnik dengan segala permasalahannya.
Penyebab timbulnya disintegrasi bangsa juga dapat terjadi karena perlakuan yang tidak adil dari pemerintah pusat kepada pemerintah daerah khususnya pada daerah-daerah yang memiliki potensi sumber daya/kekayaan alamnya berlimpah/ berlebih, sehingga daerah tersebut mampu menyelenggarakan pemerintahan sendiri dengan tingkat kesejahteraan masyarakat yang tinggi.
Selain itu disintegrasi bangsa juga dipengaruhi oleh perkembangan politik dewasa ini. Dalam kehidupan politik sangat terasa adanya pengaruh dari statemen politik para elit maupun pimpinan nasional, yang sering mempengaruhi sendi-sendi kehidupan bangsa, sebagai akibat masih kentalnya bentuk-bentuk primodialisme sempit dari kelompok, golongan, kedaerahan bahkan agama. Hal ini menunjukkan bahwa para elit politik secara sadar maupun tidak sadar telah memprovokasi masyarakat. Keterbatasan tingkat intelektual sebagian besar masyarakat Indonesia sangat mudah terpengaruh oleh ucapan-ucapan para elitnya sehingga dengan mudah terpicu untuk bertindak yang menjurus ke arah terjadinya kerusuhan maupun konflik antar kelompok atau golongan.
Kebijakan Penanggulangan.
Adapun kebijakan yang diperlukan guna memperkukuh upaya integrasi nasional adalah sebagai berikut :
- Membangun dan menghidupkan terus komitmen, kesadaran dan kehendak untuk bersatu.
- Menciptakan kondisi yang mendukung komitmen, kesadaran dan kehendak untuk bersatu dan membiasakan diri untuk selalu membangun konsensus.
- Membangun kelembagaan (Pranata) yang berakarkan nilai dan norma yang menyuburkan persatuan dan kesatuan bangsa.
- Merumuskan kebijakan dan regulasi yang konkret, tegas dan tepat dalam aspek kehidupan dan pembangunan bangsa, yang mencerminkan keadilan bagi semua pihak, semua wilayah.
- Upaya bersama dan pembinaan integrasi nasional memerlukan kepemimpinan yang arif dan efektif.
Strategi Penanggulangan
Adapun strategi yang digunakan dalam penanggulangan disintegrasi bangsa antara lain :
- Menanamkan nilai-nilai Pancasila, jiwa sebangsa dan setanah air dan rasa persaudaraan, agar tercipta kekuatan dan kebersamaan di kalangan rakyat Indonesia.
- Menghilangkan kesempatan untuk berkembangnya primodialisme sempit pada setiap kebijaksanaan dan kegiatan, agar tidak terjadi KKN.
- Meningkatkan ketahanan rakyat dalam menghadapi usaha-usaha pemecahbelahan dari anasir luar dan kaki tangannya.
- Penyebaran dan pemasyarakatan wawasan kebangsaan dan implementasi butir-butir Pancasila, dalam rangka melestarikan dan menanamkan kesetiaan kepada ideologi bangsa.
- Menumpas setiap gerakan separatis secara tegas dan tidak kenal kompromi.
- Membentuk satuan sukarela yang terdiri dari unsur masyarakat, TNI dan Polri dalam memerangi separatis.
- Melarang, dengan melengkapi dasar dan aturan hukum setiap usaha untuk menggunakan kekuatan massa.
Untuk mendukung terciptanya keberhasilan suatu kebijaksanaan dan strategi pertahanan disarankan :
- Penyelesaian konflik vertikal yang bernuansa separatisme bersenjata harus diselesaikan dengan pendekatan militer terbatas dan professional guna menghindari korban dikalangan masyarakat dengan memperhatikan aspek ekonomi dan sosial budaya serta keadilan yang bersandar pada penegakan hukum.
- Penyelesaian konflik horizontal yang bernuansa SARA diatasi melalui pendekatan hukum dan HAM.
- Penyelesaian konflik akibat peranan otonomi daerah yang menguatkan faktor perbedaan, disarankan kepemimpinan daerah harus mampu meredam dan memberlakukan reward and punishment dari strata pimpinan diatasnya.
- Guna mengantisipasi segala kegiatan separatisme ataupun kegiatan yang berdampak disintegrasi bangsa perlu dibangun dan ditingkatkan institusi inteligen yang handal.
AIDS di Indonesia
Di sebagian besar wilayah Indonesia, HIV/AIDS terkonsentrasi di populasi berisiko tinggi tetapi dalam populasi tersebut -- khususnya Pengguna Napza Suntik (selanjutnya disebut penasun) dan pekerja seks -- angka infeksi meningkat secara cepat. Di Tanah Papua ('Papua' dan 'Irian Jaya Barat' yang sebelumnya merupakan satu propinsi), epidemi sudah menyebar ke populasi umum. Laporan ini dibuat untuk menggambarkan kemajuan Indonesia dalam melawan AIDS selama periode 2004-2005.
Secara keseluruhan, National Composite Policy Index meningkat dari 65 persen tahun 2003 menjadi 75 persen tahun 2005. Indonesia mulai meningkatkan responnya terhadap epidemi HIV ini. Tahun 2004, pemerintah mengalokasikan US$ 13 juta, meningkat 106% dari anggaran HIV/AIDS tahun 2003. National Composite Policy Index juga meningkat dari 65 persen tahun 2003 menjadi 75 persen tahun 2005. Dan 12 menteri serta pemerintah lokal telah menuangkan Strategi Nasional ke dalam rencana strategis dan rencana kerja tahunan.
Menteri Kesehatan mengambil tindakan untuk merevitalisasi kembali program sentinel surveillans nasional yang tidak berjalan dengan baik setelah dilaksanakannya desentralisasi di tahun 2001. Provinsi-provinsi yang memiliki prevalensi tertinggi sekarang memiliki estimasi yang bisa diandalkan mengenai jumlah orang dari kelompok berisiko tinggi yang hidup dengan HIV/AIDS.
Namun demikian, belum banyak orang yang dijangkau oleh program pencegahan (kurang dari 10 persen), dan sangat sedikit yang dapat mengakses pelayanan VCT (18 persen penasun dan 14 persen pekerja seks). Di kalangan kelompok rentan, pengetahuan tentang HIV/AIDS meningkat, tetapi masih belum mencukupi: hanya 43 persen lelaki suka lelaki (LSL) dan 24 persen pekerja seks perempuan yang bisa mengidentifikasi secara benar cara-cara pencegahan penularan HIV secara seksual. Perilaku berisiko juga masih banyak yang melakukannya: hanya sekitar 50 persen pekerja seks perempuan dan lelaki suka lelaki yang melaporkan secara rutin menggunakan kondom, sementara kurang dari 20 persen penasun yang melaporkan menghindari praktek berbagi jarum suntik dan mau menggunakan kondom. Pengguna napza suntik ternyata juga sangat berkaitan dengan industri seks, meningkatkan risiko penyebaran HIV ke populasi umum.
Telah banyak upaya yang dilakukan untuk meningkatkan kepedulian kaum muda terhadap HIV/AIDS dan membekali mereka dengan keterampilan untuk melindungi dirinya sendiri. Lebih dari 500 sekolah di 20 propinsi memberikan pendidikan keterampilan hidup berkatian dengan HIV/AIDS, diberikan oleh para guru terlatih.
Di Tanah Papua, kombinasi pendidikan keterampilan hidup dengan budaya serta pendidik sebaya sudah dijadikan pilot proyek di 123 sekolah dan sudah mencapai lebih dari 40 ribu siswa Sekolah Menengah Pertama.
Di dunia kerja, pemerintah, asosiasi pekerja dan serikat pekerja menandatangani Deklarasi Komitmen Tripartit untuk mengambil tindakan untuk penanggulangan HIV/AIDS di dunia kerja, dan tahun 2004 disahkan Keputusan Menteri mengenai anti diskriminasi dan perlunya program penanggulangan serta kebijakan tentang HIV/AIDS di dunia kerja. Sebanyak 35 perusahaan telah memiliki kebijakan HIV/AIDS di dunia kerja, 110 perusahaan ikut berpartisipasi dalam program pendidikan AIDS dan sebanyak 550 ribu karyawannya sudah dijangkau dengan pendidikan ini.
Beberapa tantangan yang dihadapi dan membutuhkan pemecahan masalah antara lain:
- Memantapkan kapasitas Komisi Penanggulangan AIDS Nasional dan Lokal,
- Melengkapi rencana tindakan nasional beserta informasi dana yang diperlukan dalam rangka melaksanakan strategi AIDS nasional,
- Meningkatkan mekanisme koordinasi agar sejalan dengan prinsip Three Ones,
- Membuat undang-undang di tingkat nasional dan local untuk melindungi hak-hak ODHA dan mempromosikan pencegahan HIV,
- Membangun kapasitas staf kesehatan, LSM dan Organisasi berbasiskan Agama,
- Meningkatkan ketersediaan dan penggunaan jarum suntik yang bersih dan kondom bagi kelompok populasi berisiko tinggi,
- Meningkatkan pendidikan keterampilan hidup untuk pemuda pemudi di sekolah dan luar sekolah,
- Meningkatkan peranan sektor swasta, khususnya program pencegahan HIV di tempat kerja,
- Ekspansi fasilitas VCT yang cepat dan meningkatkan akses terhadap semua perawatan termasuk ARV dan PMTCT,
- Menyelesaikan pembuatan dan menetapkan mulainya implementasi sistem M&E komprehensif yang sejalan dengan prinsip Three Ones.
Selasa, 17 November 2009
Hardware dan Software
Perangkat lunak, peranti lunak, atau piranti lunak adalah program komputer yang berfungsi sebagai sarana interaksi antara pengguna dan perangkat keras. Perangkat lunak dapat juga dikatakan sebagai 'penterjemah' perintah-perintah yang dijalankan pengguna komputer untuk diteruskan ke atau diproses oleh perangkat keras. Perangkat lunak ini dibagi menjadi 3 tingkatan: tingkatan program aplikasi (application program misalnya Microsoft Office), tingkatan sistem operasi (operating system misalnya Microsoft Windows), dan tingkatan bahasa pemrograman (yang dibagi lagi atas bahasa pemrograman tingkat tinggi seperti Pascal dan bahasa pemrograman tingkat rendah yaitu bahasa rakitan).
Perangkat lunak adalah program komputer yang isi instruksinya dapat diubah dengan mudah. Perangkat lunak umumnya digunakan untuk mengontrol perangkat keras (yang sering disebut sebagai device driver), melakukan proses perhitungan, berinteraksi dengan perangkat lunak yang lebih mendasar lainnya (seperti sistem operasi, dan bahasa pemrograman), dan lain-lain.Perangkat keras komputer (hardware) adalah semua bagian fisik komputer, dan dibedakan dengan data yang berada di dalamnya atau yang beroperasi di dalamnya, dan dibedakan dengan perangkat lunak (software) yang menyediakan instruksi untuk perangkat keras dalam menyelesaikan tugasnya.
Batasan antara perangkat keras dan perangkat lunak akan sedikit buram kalau kita berbicara mengenai firmware, karena firmware ini adalah perangkat lunak yang "dibuat" ke dalam perangkat keras. Firmware ini merupakan wilayah dari bidang ilmu komputer dan teknik komputer, yang jarang dikenal oleh pengguna umum.
Komputer pada umumnya adalah komputer pribadi, (PC) dalam bentuk desktop atau menara kotak yang terdiri dari bagian berikut:
* Papan sistem/papan induk yang merupakan tempat CPU, memori dan bagian lainnya, dan memiliki slot untuk kartu tambahan.
o RAM - tempat penyimpanan data jangka pendek, sehingga komputer tidak perlu selalu mengakses hard disk untuk mencari data. Jumlah RAM yang lebih besar akan membantu kecepatan PC
o Buses:
+ Bus PCI
+ Bus ISA
+ USB
+ AGP
o ROM (Read Only Memory) di mana firmware diletakkan
o CPU (Central Processing Unit) sebagai otak dan bagian utama komputer
* Power supply - sebuah kotak yang merupakan tempat transformer, kontrol voltase dan kipas
* Pengontrol penyimpanan, dari jenis IDE, SCSI atau lainnya, yang mengontrol hard disk, Floppy disk, CD-ROM dan drive lainnya; kontroler ini terletak di papan induk (atas-papan) atau di kartu tambahan
* Pengontrol penampilan video yang memproduksi output untuk komputer display
* Pengontrol komputer bus (paralel, serial, USB, Firewire) untuk menyambung komputer dengan alat tambahan luar lainnya seperti printer atau scanner
* Beberapa jenis penyimpanan komputer:
o CD - tipe paling umum media yang dapat dilepas, murah tapi mudah rusak.
+ CD-ROM
+ CD-RW
+ CD-R
o DVD
+ DVD-ROM
+ DVD-RW
+ DVD-R
o Floppy disk
* Penyimpanan dalam - menyimpan data dalam komputer untuk penggunaan jangka panjang.
o Hard disk - untuk penyimpanan data jangka panjang
o Disk array controller
* Kartu suara - menerjemahkan signal dari papan sistem ke bahasa yang dapat dimengerti oleh speaker, dan memiliki terminal untuk mencolok kabel suara speaker.
* Jaringan komputer - untuk menghubungkan komputer ke internet dan/atau komputer lainnya.
o Modem - untuk koneksi tekan-tombol.
o Kartu network - untuk internet DSL/kabel, dan/atau menghubungkan ke komputer lain.
* Alat lainnya.
Sebagai tambahan, perangkat keras dapat memasukan komponen luar lainnya. Di bawah ini merupakan komponen standar atau yang umum digunakan.
* Input
o Keyboard
o Alat penunjuk
+ Mouse
+ Trackball
o Joystick
o Gamepad
o Scanner gambar
o Webcam
o Tablet Grafis
* Output
o Printer
o Speaker
o Monitor
* Jaringan/Networking
o Modem
o kartu network
Sabtu, 14 November 2009
Manfaat Blog Sebagai Media Informasi
Blog adalah kependekan dari Weblog, istilah yang pertama kali
digunakan oleh Jorn Barger pada bulan Desember 1997. Jorn Barger
menggunakan istilah Weblog untuk menyebut kelompok website pribadi
yang selalu diupdate secara kontinyu dan berisi link-link ke website
lain yang mereka anggap menarik disertai dengan komentar-komentar
mereka sendiri.
Blog kemudian berkembang mencari bentuk sesuai dengan kemauan para
pembuatnya atau para Blogger. Blog yang pada mulanya merupakan
“catatan perjalanan” seseorang di Internet, yaitu link ke website yang
dikunjungi dan dianggap menarik, kemudian menjadi jauh lebih menarik
daripada sebuah daftar link. Hal ini disebabkan karena para Blogger
biasanya juga tidak lupa menyematkan komentar-komentar “cerdas”
mereka, pendapat-pendapat pribadi dan bahkan mengekspresikan sarkasme
mereka pada link yang mereka buat.
Dari komentar-komentar tadi biasanya Blog kemudian menjadi jendela
yang memungkinkan kita “mengintip” isi kepala dan kehidupan
sehari-hari dari penciptanya. Blog adalah cara mudah untuk mengenal
kepribadian seseorang Blogger. Topik-topik apa yang dia sukai dan
tidak dia sukai, apa yang dia pikirkan terhadap link-link yang dia
pilih, apa tanggapannya pada suatu isu. Seluruhnya biasanya tergambar
jelas dari Blog-nya.
Blog pertama dibuat dengan browser mosaic, mosaic sendiri adalah
browser pertama sebelum internet exploler dan nescape. Justin hall
memulai web pribadinya dengan nama Justin’s Home Page yang kemudian
berubah menjadi Links from the Underground yang mungkin dapat disebut
sebagai Blog pertama seperti yang kita kenal sekarang.
Blog pertama kali sulit berkembang hal ini dikarenakan saat itu
diperlukan keahlian dan pengetahuan khusus untuk membuat website.
Untuk membuat website saat itu diperlukan keahlian seperti membuat web
diantaranya harus mampu membuat dan mengubah file html, sehingga hanya
orang tertentu yang mampu membuat blog pada saat itu seperti
administrator sistem dan web disainer.
Blog mulai berkembang pada tahun 1998, pada saat itu web bisa di
pasangi iklan oleh pihak ke tiga. Ada banyak penyedia blog gratis yang
dapat di buat sendiri seperti Blogger, Movable Type dan WordPress.
Apakah blog bisa di jadikan media belajar ?
Blog dapat dikategorikan sebagai e learning, dalam tulisannya
Rosenberg (2001) beliau mengungkapkan bahwa e learning merujuk pada
penggunaan teknologi internet untuk mengirimkan serangkaian solusi
yang dapat meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan. Sebuah blog dapat
dijadikan media belajar interaktif, misalnya sebuah komunitas guru di
sebuah sekolahan rame-rame membuat blog yang isi atau konten sebuah
blog menyangkut mata pelajaran yang di ampu masing-masing guru.
Kemudian ada siswa yang mengakses blog tersebut, Si siswa mengisi
comment di blog, sehingga terjadi komunikasi dalam sebuah blog tanpa
di batasi sebuah protokoler antara guru dan murid. Dalam hitungan saat
ini jumlah mata pelajaran di sekolah tidak lebih dari 20 macam. Jadi
jika setiap kabupaten ada guru yang aktif ngeblog untuk 1 fokus
pelajaran tertentu maka pendidikan Indonesia dengan cepat majunya.
Sebab isi blog bisa apa saja, bahkan akan sangat menggigit. Dan tidak
akan keluar jalur, karena pengunjung blog bisa saja memberi kritiknya.
Setidaknya Ini demi penghematan biaya yg harus dikeluarkan untuk
kegiatan sosialisasi atau penataran2 yg kadang tidak ada ujung-nya.
Blog juga dapat menjadi media untuk mengungkapkan usul, komentar dan
uneg-uneg seorang siswa tentang sistem pengajaran yang ada di sekolah,
sehingga pihak guru dan sekolah dapat meningkatkan kinerja mereka
sesuai yang diharapkan para peserta didik dalam hal ini adalah siswa
sekolah.
Kekuatan blog dalam dunia dalam dunia pendidikan
-Isinya bisa luas menyangkut banyak hal pengajaran
-Bisa dijadikan ajang belajar menulis untuk menuangkan ide
-Bukti portofolio seorang guru terkait profesionalitasnya
-Relatif lebih hemat biaya
-Menembus ruang & waktu
-Bebas aturan alias suka-suka yg nulis (yg ada hanya etika atau aturan
tidak tertulis)
-Melepaskan kebiasaan formalitas untuk menghambur uang rakyat
-Pengembangan proses pembelajaran yang bervariatif
Blog sangat mudah pengelolaannya dibandingkan website.
Bahkan untuk di wordpress.com jika belum berpengalaman dapat membaca
cara nge-blog. Ini mudah untuk diikuti. Dengan adanya software blog
editor yang bisa dipakai secara offline maka waktu koneksi bisa
dipersempit dan hemat biaya jika harus membayar rekening telepon.
Dibutuhkan koneksi internet tidak lebih dari 1 jam jika tulisan sudah
dipersiapkan secara offline.
Blog sebagai media informasi dan promosi sebuah institusi
Dengan semakin berkembangnya zaman maka media komunikasi juga semakin
berkembang salah satunya yaitu blog. Jika dahulu mengiklankan sebuah
produk perusahaan dengan mengguakan media cetak atau pamflet dan
poster yang mengelurkan biaya banyak, maka sekarang promosi sebuah
produk dapat menggunakan sebuah blog yang murah meriah dan gratis.
Blog juga dapat di jadikan sebagai media promosi seorang penulis untuk
memasarkan bukunya. Dengan blog seorang penulis buku dapat memberikan
tulisan singkat atau resensi buku ang ditulisnya, sehingga para
pembaca dapat tertarik untuk membeli buku tersebut J.
Blog dapat disimpulkan sebagai media informasi baik yang bersifat formal
(sebuah institusi) atau informal (ajang tulis menulis kegiatan
sehari-hari seorang blogger) yang bersifat murah meriah dan tidak
memerlukan keahlian khusus untuk membuatnya misalnya keahlian HTML.
Blog sangat mudah dibuat oleh seorang awan dalam dunia website. Blog
dapat dihias sesuai dengan keinginan pembuatnya misalnya dipercantik
dengan hitcounter, lokasi dan IP address pengakses dan merubah
background sesuai keinginan.
Hukum di Indonesia Saat ini
Ketua Mahkamah Konstitusi Prof. Dr. Jimly Asshiddiqie, SH mengatakan hal itu pada peserta seminar nasional "Indonesia ke depan" yang dibuka oleh Wali Kota Surakarta Ir.Joko Widodo, di Pendopo Gede Balaikota Surakarta, Rabu.
"Pada masa transisi ini, kebanyakan masyarakat kita melihat hukum untuk kita, padahal semestinya hukum merupakan instrumen untuk mencapai tujuan," katanya menjelaskan.
Melihat kondisi ini, katanya, diperlukan adanya penegakan hukum dan semua ini bisa berjalan baik, apabila para pejabat baik yang duduk di eksekutif maupun legislatif mau memberikan contoh yang baik, yakni selalu mentaati pada peraturan hukum yang ada.
"Dalam menegakkan hukum walaupun yang menjadi tersangka adalah temannya sendiri, harus tetap ditindak tegas, dan tidak boleh pilih kasih. Cara ini harus dilaksanakan oleh para pejabat kita, karena tindakan tegas dalam menegakkan hukum tanpa pilih kasih adalah contoh yang baik bagi masyarakat Indonesia," katanya menegaskan.
Membangun Indonesia yang beradab, katanya, kedepan harus disertai dengan penataan sistem hukum yang baik dan konsekuen.
Menurut dia, di tengah ramainya berbagai persoalan hukum pada masa transisi ini, untuk mengedepankan hukum rasanya cukup berat. Untuk mewujudkan tegaknya hukum di atas segalanya, maka moral masyarakat kita harus baik, dan moral ini dapat terwujud jika agama seseorang kuat dan teguh.
Dalam agenda penegakan hukum juga dibutuhkan sosok pemimpin yang dapat menjadi penggerak tindakan penegakan hukum efektif dan pasti.
Pemimpin yang demikian diharapkan dapat menjadi teladan bagi lingkungan yang dipimpinnya, karena pribadi pemimpin yang demikian sangat taat terhadap aturan hukum yang ada, katanya.
Aspek penting lainnya dalam rangka penegakan hukum adalah proses pembudayaan, pemasyarakatan, dan pelaksanaan pendidikan hukum kepada masyarakat Indonesia harus berjalan baik.
"Tanpa didukung kesadaran, pengetahuan dan pemahaman yang baik tentang hukum oleh semua lapisan masyarakat, termasuk para subyek hukum dalam masyarakat, maka mustahil suatu norma hukum dapat berdiri tegak dan ditaati oleh semua lapisan masyarakat," katanya.
Hacker dan Tingkatannya
Hacker muncul pada tahun 1960-an diantara para anggota organisasi mahasiswa Tech Model Railroad Club di Laboratorium Kecerdasan Artificial Massachussets Institute Of Technology (MIT). Kelompok mahasiswa tersebut merupakan salah satu perintis perkembangan teknologi computer dan mereka beroperasi dengan sejumlah komputer mainframe. Kata “hacker” pertama kali muncul dengan arti positif untuk memberi menyebut seorang anggota yang mempunyai keahlian dalam bidang computer dan mampu membuat program computer yang lebih baik dari yang telah dirancang bersama. Tahun 1983, analogi hacker semakin berkembang untuk menyebut seseorang yang memiliki obsesi untuk memahami dan menguasai system computer. Pasalnya pada tahun tersebut pertama kali FBI menangkap kelompok krimunal computer The 414s yang bebasis di Milwaukee AS. 414 merupakan kode area local mereka.kelompok tersebut dinyatakan bersalah atas pembobolan 60 komputer dari computer milik Pusat Kanker Memorial Sloan-Kettering hingga milik Laboratorium Nasional Los Alamos.
Perkembangan selanjutnya ada kelompok yang menyebut dirinya sebagai hacker, padahal bukan. Mereka yaitu terutama para pria dewasa yang mendapat kepuasan lewat membobol computer dan mengakali telepon (phreaking). Hacker sejati menyebut kelompok ini “cracker” dan tidak suka bergaul dengan mereka. Hacker sejati memandang cracker sebagai orang malas, tidak bertanggung jawab, dan tidak terlalu cerdas. Hacker sejati tidak setuju jika menerobos keamanan seseorang telah menjadi hacker.
Para hacker mengadakan pertemuan setiap tahun sekali pada pertengahan bulan Juli di Las Vegas. Ajang pertemuan hacker terbesar di dunia tersebut dinamakan Def Con. Acara tersebut lebih kepada ajang pertukaran informasi dan teknologi yang berkaitan dengan aktivitas hacking.
Dari pernyataan di atas munculah pertanyaan siapa sebenarnya yang disebut hacker dan siapa yang di maksud cracker ? Hacker adalah sebutan untuk mereka yang memberikan sumbangan yang bermanfaat kepada jaringan computer, membuat program kecil dan membagikannya dengan orang – orang di internet. Sebagai contoh “digigumi” (Grup Digital) yaitu sebuah kelompok yang mengkhususkan diri bergerak dalam bidang game dan computer. Digigumi memggunakan teknik – teknik hexadecimal untuk merubah teks yang terdapat di dalam game. Contonya game Chrono Trigger berbahasa Inggris dapat dirubah menjadi bahasa Indonesia. Oleh karena iti, status digigumi adalah hacker bukan sebagai perusak. Hacker disini artinya mencari, mempelajari, dan mengubah sesuatu untuk hobi dan pengembangan dengan mengikuti legalitas yang telah ditentukan oleh developer game. Para hacker melakukan penyusupan dengan maksud memuaskan pengetahuan dan teknik. Rata – rata perusahaan yang bergerak di dunia jaringan global (internet) memiliki hacker yang bertugas menjaga jaringan dari kemungkinan perusahaan pihak luar atau para cracker, menguji keamanan jaringan dari lubang keamanan yang memungkinkan para cracker mengobrak – abrik jaringannya. Contoh perusahan yang menggunakan hacker yaitu perusahaan asuransi dan auditing Price Waterhouse dengan nama Tiger Team. Mereka juga menguji sistem sekuriti client mereka.
Sedangkan cracker merupakan sebutan untuk mereka yang memasuki sistem orang lain dan mempunyai sifat destruktif. Biasanya di jaringan kkomputer, membypass password atau lisensi program computer, sengaja melawan keamanan computer, mendeface (merubah halaman muka web) orang lain bahkan sampai menghapus data orang lain, mencuri data untuk keuntungan sendiri, maksud jahat atau karena ada tantangan. Beberapa proses pembobolan dilakukan untuk menunjukkan kelemahan keamanan sistem.
Hacker mempunyai hirarki / tingkatan yaitu :
- Elite
Ciri-ciri ; mengetahui sistem luar dalam, sanggup mengkonfigurasi dan menyambungkan jaringan secara global, melakukan pemrograman setiap hari, effisien dan terampil, menggunakan pengetahuannya dengan tepat, tidak menghancurkan data, selalu mengikuti peraturan yang ada. Tingkat ni sering disebut dengan ‘suhu’.
- Semi Elite
Ciri-ciri : lebih muda dari golongan elite, mempunyai pengetahuan kemampuan luas tentang computer, mengerti tentang sistem operasi termasuk lubang keamananya, kemampuan programnya cukup untuk merubah program eksplosit.
- Developed Kiddie
Cirri-ciri : masih ABG dan sekolah, membaca metode hacking dan caranya di berbagai kesempatan, dan mencoba berbagai sistemsampai behasil, masih menggunakan Garfik User Interface (GUI) dan baru belajar basic dari UNIX tanpa mampu menemukan lubang kelemahan baru di sistem operasi.
- Script Kiddie
Cirri-ciri : mengetahu pengetahuan teknis networking yang sangat minimal, tidak lepas dari GUI, hacking dilakukan menggunakan Trojan untuk menakuti dan menyusahkan hidup sebagian pengguna internet.
- Lamer
Cirri-ciri : tidak punya pengetahuan dan pengalaman tapi ingin menjadi hacker sehingga lamer sering disebut sebagai ‘wanna-be’ hacker. Penggunaan computer hanya untuk main game, IRC, tukar menukar software, mencuri kartu kredit, hacking dengan software Trojan, nuke dan DoS, meyombongkan diri melalui IRC channel.
Dari sinilah etika profesi diperlukan untuk membatasi para hacker bertindak dan untuk tetap menjaga citra para hacker di mata masyarakat dunia. Etika Profesi berkaitan dengan bidang pekerjaan yang telah dilakukan seseorang. Sangatlah perlu untuk menjaga profesi dikalangan masyarakat atau terhadap konsumen (klien atau objek). Dengan kata lain orientasi utama profesi adalah untuk kepentingan masyarakat dengan menggunakan keahlian yang dimiliki. Akan tetapi tanpa disertai suatu kesadaran diri yang tinggi, profesi dapat dengan mudahnya disalahgunakan oleh seseorang seperti pada penyalahgunaan profesi seseorang dibidang komputer misalnya pada kasus kejahatan komputer yang berhasil mengcopy program komersial untuk diperjualbelikan lagi tanpa ijin dari hak pencipta atas program yang dikomersikan itu. Sehingga perlu pemahaman atas etika profesi dengan memahami kode etik profesi.
Kode etik profesi merupakan sarana untuk membantu para pelaksana seseorang sebagai seseorang yang professional supaya tidak dapat merusak etika profesi.
Rabu, 11 November 2009
Premanisme sepakbola harus dibasmi
Saleh Mukadar, manajer tim Persebaya, pertandingan melawan Persitara Jakarta Utara cukup keras, sehingga memicu pemain untuk bermain keras. Saleh menyebut absennya dua pemain penting ini menjadi kerugian bagi tim Bajul Ijo.
“Ini adalah kemenangan yang mahal. Anang mengalami patah tangan, sedangkan Ngon masih menunggu hasil pemeriksaan lebih lanjut. Kondisi ini jelas sangat merugikan kami. Saya berharap keduanya bisa cepat sembuh,” ujar Saleh.
Saleh pun mendesak PT Liga Indonesia menekan premanisme dalam lapangan dengan cara menurunkan wasit-wasit yang profesional, dan mempunyai kredibilitas tinggi agar bisa tegas dalam memimpin sebuah pertandingan.
"Premanisme masih terjadi di sepakbola. Jika kondisi seperti ini masih berlanjut pemain Persebaya akan habis. Kami minta Liga supaya memperbaiki kondisi seperti ini, jika sepakbola ingin maju," tegas Saleh.
Striker Arsenal
Skuad Arsene Wenger ini sekarang berada di urutan kedua papan klasemen Liga Primer Inggris dan telah berhasil memperbaiki penampilannya setelah sempat di awal musim dikalahkan Manchester United dan Manchester City.
"Saya bahagia karena kami telah bermain dengan sangat bagus," kata pemain berusia 26 tahun ini kepada Sportske Novosti.
"Kini kami begitu memikat dan juga efesien. Kami begitu banyak membuat gol dan itu membuat para fans bahagia."
"Begitu juga dengan penampilan yang saya yang semakin bagus dan saya sadar gol-gol itu akan segera datang.
Melawan Tottenham saya memang gagal dua kali menyelesaikan kesempatan emas, tetapi tenang hal itu tidak harus terlalu dirisaukan karena saya merasa senang, dan sejauh ini saya merasa tidak mempunyai banyak masalah."
Saat ditanya tentang ambisinya untuk membuat gol, Eduardo mengatakan,"O tentu saja saya inni sangat lapar untuk membuat banyak gol, seperti layaknya Arsenal yang hauas akan gelar."
Ideologi Politik
Ideologi politik adalah kumpulan ide, gagasan dan visi secara komprehensif tentang proses pembentukan, pembagian, pengelolaan dan penggunaan kekuasaan dalam masyarakat, khususnya negara. Merujuk gagasan dari presiden pertama Indonesia, Soekarno, setidaknya terdapat tiga ideologi politik yang mendominasi masyarakat Indonesia, yaitu Nasionalis, Islam dan Marxis.
Nasionalisme berasal dari kata nation yang berarti bangsa atau kelompok manusia yang menjadi penduduk resmi suatu negara. Pada abad ke-18 kata “nation” menjadi lebih luas artinya setelah Parlemen Revolusi Prancis menyebut diri mereka sebagai “assemblee nationale” yang menandai transformasi institusi politik tersebut, dari sifat eksklusif yang hanya diperuntukkan bagi kaum bangsawan ke sifat egaliter di mana semua kelas meraih hak yang sama dengan kelas elite dalam berpolitik. Ideologi nasionalis adalah satu paham yang menciptakan dan mempertahankan kedaulatan sebuah negara dengan mewujudkan satu konsep identitas bersama untuk sekelompok manusia.
Religius telah menjadi ciri tersendiri bagi Indonesia. Sejak awal sejarah perkembangan bangsa Indonesia, masyarakat Indonesia sudah menganut politeisme. Politeisme secara harfiah berasal dari bahasa Yunani poly dan theoi yang berarti banyak tuhan. Politeisme sebagai sebuah bentuk kepercayaan yang mengakui adanya lebih dari satu Tuhan merupakan penjelasan bagi kegandrungan banyak masyarakat Indonesia hingga saat ini terhadap hal-hal yang berbau klenik, mistis dan ghaib. Pada perjalanan sejarah selanjutnya Islam menjadi agama terbesar yang dipeluk oleh masyarakat Indonesia. Sebagai sebuah agama yang memiliki konsep holistik, maka pembicaraan tentang pandangan hidup masyarakat Indonesia tidak dapat lepas dari ideologi Islam.
Marxisme adalah filosofi politik dan praktek yang berasal dari karya Karl Marx dan Friedrich Engels. Menurut ideologi tersebut perubahan sosial menuju masyarakat tanpa kelas diawali dengan kesadaran dan perjuangan kaum proletar yang selalu teraniaya oleh kaum borjuis. Sebagai bangsa yang sebelum era kemerdekaan senantiasa mengalami penindasan dari kekualatan imperialis kapitalis Belanda, maka marxisme menjadi inspirasi bagi sebagian pemuda Indonesia dalam perjuangan merebut kemerdekaan.
Upaya untuk mengunifikasi ideologi Nasionalis, Islam dan Marxisme terekam pada tulisan Soekarno dalam Suluh Indonesia Muda di tahun 1926 dengan merasionalisasikan bahwa Nasionalisme, Islam dan Marxisme memiliki kepentingan yang sama yaitu melawan kapitalisme dan imperialisme Barat. Sebelumnya, Tan Malaka berbicara agar Komunisme (sebagai manifestasi pemikiran Marx oleh Lenin) tidak memusuhi pan-Islamisme, karena adanya kesamaan visi dalam melakukan perlawanan terhadap kapitalis. Ucapan seorang Marxist Indonesia tersebut disampaikan pada Kongres Keempat Komunis Internasional (Comintern) pada 12 November 1922.
Kiranya sumpah pemuda 1928 menjadi bukti sekat-sekat ideologi mampu dikesampingkan demi sebuah agenda besar yaitu kemerdekaan Indonesia. Kemudian dalam kehidupan politik paska proklamasi kemerdekaan Indonesia ideologi besar tersebut termanifestasikan dalam partai politik. Pada pemilu 1955 beberapa partai bahkan mendapatkan suara cukup signifikan yaitu Partai Nasional Indonesia (PNI) sebagai representasi kalangan Nasionalis, Masyumi dan Nahdlatul Ulama (NU) sebagai representasi kalangan Islam, serta Partai Komunis Indonesia sebagai representasi kalangan Marxis. 79 persen dari 38 juta pemilih Indonesia menyalurkan kepada empat partai tersebut dengan rincian PNI 22,32%, Masyumi 20,92%, NU 18,41% dan PKI 16,36%.
Tragedi pembunuhan Jendral Angkatan Darat di Jakarta pada tahun 1965 sebagai buntut dari pergolakan politik, menyeret Partai Komunis Indonesia (PKI) sebagai tersanga utama. Friksi (gesekan) dan krisis kebangsaan semakin tak terhindarkan. Melalui mandat surat perintah 11 maret (supersemar), Soeharto melakukan pembubaran PKI dan organisasi masyarakat (ormas) dibawahnya. Tidak cukup sampai disitu ditingkat akar rumput terjadi pembantaian massal terhadap pendukung PKI seperti yang dilukiskan oleh Hermawan Sulistyo dalam buku Palu Arit di Ladang Tebu. Banyak juga yang ditahan tanpa proses pengadilan atau dibuang ke pulau Nusa Kambangan seperti Pramoedya Ananta Toer. Ideologi Marxis, Lenin beserta PKI diharamkan di Indonesia melalui ketetapan MPRS nomor 25/MPRS/1966. Walaupun masih banyak kajian dengan penggunaan teori Karl Marx, tapi dapat dipastikan bahwa partai politik tidak ada lagi yang berlandaskan ideologi Marxis.
Dibawah koordinasi ABRI untuk menandingi dominasi PKI, dibentuklah Golongan Karya (GOLKAR) dari organisasi fungsional yang tidak berafiliasi kepada partai. Pemilu 1971 di luar dugaan, GOLKAR sukses besar dan berhasil menang dengan 62,79 % dari total perolehan suara. Mungkin karena selang pemilu yang terlalu jauh atau pengkaderan yang mandeg sehingga PNI memperoleh penurunan suara yang sangat jauh sedangkan Masyumi tidak menjadi peserta. Sementara suara NU meningkat lebih dari 2 juta suara walaupun dalam prosentasi tetap dan mendapat 58 kursi.
Pemilu-pemilu selanjutnya orde baru melakukan kanalisasi terhadap partai politik. Dengan suara Islam diarahkan kepada Partai Persatuan Pembangunan (PPP) sedangkan partai dengan corak Nasionalis kumpul menjadi Partai Demokrasi Indonesia (PDI). Pemberlakuan azas tunggal Pancasila dalam kehidupan bernegara jelas memangkas keragaman ideologi politik di Indonesia. Undang-undang subversif menjadi momok yang menakutkan bagi kalangan Islam dan Nasionalis sebagai gerakan ideologi politik muncul keatas permukaan.
Pemilu sebagai ajang pembuktian diterima atau tidaknya sebuah ideologi politik dalam bentuk partai semenjak 1971 hingga 1997 praktis hanya bersifat semu. Dengan peraturan monoloyalitas Pegawai Negeri Sipil (PNS) GOLKAR sebagai kekuatan pendukung pemerintah selalu menjadi pemenang. Akan tetapi di era reformasi ketika keran demokrasi dibuka, kemunculan berbagai partai politik pada pemilu 1999 dengan berbagai landasan ideologinya menandakan selama ini ideologi politik Indonesia terus berkembang dan melakukan gerilya politik.
Kenakalan Remaja
Kenakalan remaja dalam studi masalah sosial dapat dikategorikan ke dalam perilaku menyimpang. Dalam perspektif perilaku menyimpang masalah sosial terjadi karena terdapat penyimpangan perilaku dari berbagai aturan-aturan sosial ataupun dari nilai dan norma social yang berlaku. Perilaku menyimpang dapat dianggap sebagai sumber masalah karena dapat membahayakan tegaknya sistem sosial. Penggunaan konsep perilaku menyimpang secara tersirat mengandung makna bahwa ada jalur
Untuk mengetahui latar belakang perilaku menyimpang perlu membedakan adanya perilaku menyimpang yang tidak disengaja dan yang disengaja, diantaranya karena si pelaku kurang memahami aturan-aturan yang ada. Sedangkan perilaku yang menyimpang yang disengaja, bukan karena si pelaku tidak mengetahui aturan. Hal yang relevan untuk memahami bentuk perilaku tersebut, adalah mengapa seseorang melakukan penyimpangan, sedangkan ia tahu apa yang dilakukan melanggar aturan. Becker (dalam Soerjono Soekanto,1988,26), mengatakan bahwa tidak ada alasan untuk mengasumsikan hanya mereka yang menyimpang mempunyai dorongan untuk berbuat demikian. Hal ini disebabkan karena pada dasarnya setiap manusia pasti mengalami dorongan untuk melanggar pada situasi tertentu, tetapi mengapa pada kebanyakan orang tidak menjadi kenyataan yang berwujud penyimpangan, sebab orang dianggap normal biasanya dapat menahan diri dari dorongan-dorongan untuk menyimpang.
Masalah sosial perilaku menyimpang dalam tulisan tentang “Kenakalan Remaja” bisa melalui pendekatan individual dan pendekatan sistem. Dalam pendekatan individual melalui pandangan sosialisasi. Berdasarkan pandangan sosialisasi, perilaku akan diidentifikasi sebagai masalah sosial apabila ia tidak berhasil dalam melewati belajar sosial (sosialisasi). Tentang perilaku disorder di kalangan anak dan remaja (Kauffman , 1989 : 6) mengemukakan bahwa perilaku menyimpang juga dapat dilihat sebagai perwujudan dari konteks sosial. Perilaku disorder tidak dapat dilihat secara sederhana sebagai tindakan yang tidak layak, melainkan lebih dari itu harus dilihat sebagai hasil interaksi dari transaksi yang tidak benar antara seseorang dengan lingkungan sosialnya. Ketidak berhasilan belajar sosial atau “kesalahan” dalam berinteraksi dari transaksi sosial tersebut dapat termanifestasikan dalam beberapa hal.
Proses sosialisasi terjadi dalam kehidupan sehari-hari melalui interaksi sosial dengan menggunakan media atau lingkungan sosial tertentu. Oleh sebab itu, kondisi kehidupan lingkungan tersebut akan sangat mewarnai dan mempengaruhi input dan pengetahuan yang diserap. Salah satu variasi dari teori yang menjelaskan kriminalitas di daerah perkotaan, bahwa beberapa tempat di kota mempunyai sifat yang kondusif bagi tindakan kriminal oleh karena lokasi tersebut mempunyai karakteristik tertentu, misalnya (Eitzen, 1986 : 400), mengatakan tingkat kriminalitas yang tinggi dalam masyarakat kota pada umumnya berada pada bagian wilayah kota yang miskin, dampak kondisi perumahan di bawah standar, overcrowding, derajat kesehatan rendah dari kondisi serta komposisi penduduk yang tidak stabil. Penelitian inipun dilakukan di daerah pinggiran
Facebook sebagai tren masa kini
Bermula dari banyaknya teman-teman yang meninggalkan pesan komentar baik di Friendster maupun pesan di YahooMessenger-nya, bahwa mereka sedang kecanduan dengan Facebook. Kemudian dibarengi dengan gencarnya pemberitaan mengenai Facebook itu sendiri di internet, berita di televisi yang menginformasikan bahwa penggemar situs yang satu ini tidak hanya anak-anak remaja tapi juga politisi, guru, karyawan bahkan ada juga anggota legislatif yang gemar ber-Facebook ria. Maka, sekarang penulis mencoba untuk menjelajahnya.
Menurut referensi yang penulis dapat, dari salah satu sebab berkembang pesatnya Facebook ialah ketersediaan library API (application programming interface) untuk siapa saja sehingga memungkinkan para developer untuk membuat aplikasi mini atau widget yang nantinya bisa dipasang atau digunakan di Facebook itu sendiri. Berbeda dengan Friendster yang membutuhkan waktu yang amat lama untuk mengeluarkan suatu fitur baru, library API ini memungkinkan para developer untuk berkreasi sehingga secara tidak langsung membuat Facebook makin populer.