Sabtu, 05 Mei 2012

resensi novel

Judul : Seandainya Aku Boleh Memilih
Pengarang : Mira W
 Biografi Pengarang : Mira W lahir di Jakarta 13 September 1951
 Penerbit : PT. Gramedia Pustaka Utama Tahun Terbit : 1999
Tempat Terbit : Jakarta
Tebal : 224 Halaman
Panjang Buku : 18 cm
 Awal karir Mira W sebagai penulis dimulai pada tahun 1975. selain menulis Mira W juga sebagai dokter dan staf pengajar di sebuah perguruan tinggi di Jakarta. Buku-buku karya Mira W diantaranya Sepolos Cinta Dini (Gramedia 1978), Cinta Tak Pernah Berhutang (1978) dan Permainan Bulan Desember (1979, Gramedia 1999).
 Novel ini diawali dengan pertemuan antara Bandi, Haris dan Riri. Pertemuan itu menghasilkan cinta segitiga dimana Riri telah menikah dengan Bandi yang keadaannya sangat lemah, tapi Riri juga berhubungan dengan Haris, dimana Haris adalah kakak Bandi. Dari hasil hubungan Riri dengan Haris, Riri mempunyai anak yang harus ditinggalkan sejak dia masih bayi. Berawal dari hal tersebut, mulailah konflik antara Riri, Haris, Bandi dan Ibunya yaitu tentang kebenaran siapa ibu Doni. Dan akhirnya Bandi pun mengetahui kalau Riri telah berkhianat dengan kakaknya sendiri. Masalah pun belum selesai dimana Tanti tidak mau menyerahkan Doni kepada ibunya dan dia nekat bunuh diri.
 Keunggulan Buku : Jika Anda membaca novel ini, mungkin Anda tidak bisa berhenti di tengahnya. Novel ini mampu membuat pembacanya terus tertarik hingga akhir cerita.
 Kelemahan Buku : Pembawaan dua konflik yang sangat jelas berbeda menjadi salah satu kelemahan buku ini.
 Saran : Hendaknya pembawaan kedua konflik di beri sedikit clue agar para pembaca mudah mengerti.

Kalimat Berpola Deduktif

Hasil penelitian mengungkapkan bahwa tingginya kolesterol merupakan faktor resiko yang paling besar seseorang untuk menderita penyakit jantung kororner. Sebenarnya banyak faktor yang dapat mempengaruhi tinggi rendahnya kolesterol, tetapi yang dianggap paling besar perannya dalam masalah tersebut adalah tingginya konsumsi lemak serta kandungan konsumsi asam lemaknya. Dalam hal ini, minyak goreng merupakan sumber utama lemak yang tidak baik. Dengan demikian, kolesterol merupakan penyebab utama penyakit jantung koroner.

Kalimat Berpola Induktif

dengan berkembangnya teknologi komunikasi melalui televisi, waktu anak-anaak membaca buku sangat berkurang. Penelitian di Amerika Serikat menunjukkan bahwa televisi menyala rata-rata selama tujuh seperempat jam setiap hari. Padahal seorang dokter spesialis anak dan pakar peneliti dalam bidang perkembangan anak dari Universitas Harvard, dr. Berry Brazelton, mengemukakan baahwa satu jam merupakan batas menonnton maksimal bagi anak-anak usia lima sampai enam tahun. Lebih dari satu jam, tayangan-tayangan televisi menjadi semacam racun yang mereduksi kemampuan daya nalar dan kemampuan berpikir kritis dan ilmiah. Oleh karena itu, hal yang sangat diperlukan dalam membaca buku, selain ketersediaan buku, ialah waktu.